Thursday, August 2, 2012

Temukan Polaroid Berkat Rengekan Anak

SEBELUM hadirnya kamera digital dewasa ini, penemuan dalam bidang fotografi yang begitu fenomenal pada abad ke-20 adalah munculnya sistem fotografi instan dengan menggunakan kamera polaroid. Kamera instan yang mampu menghasilkan cetakan objek gambar dalam waktu tidak lebih dari 10 detik ini sangat digemari oleh masyarakat karena kepraktisannya. Tahukah Anda siapa orang yang berjasa menemukan dan mengembangkan kamera polaroid?

Semua berawal dari sebuah liburan keluarga Edwin Land pada tahun 1943. Usai mengambil foto Jennifer, putrinya yang baru berusia tiga tahun, Edwin Land dikejutkan pertanyaan sang anak, “Mengapa saya tidak bisa melihatnya sekarang?” Pertanyaan sederhana dari mulut seorang bocah yang memang biasa bersikap tak sabar. Tapi, bagi Edwin Land, pertanyaan sederhana itu begitu mengusik pikirannya. “Ya…, mengapa kita tidak dapat melihat gambarnya sekarang juga?” pikir Land.

Dari situlah, Land berpikir, “Apabila saya dapat membuat kamera yang langsung menghasilkan gambar, setiap orang pasti ingin memilikinya, karena pada dasarnya orang dewasa pun sama tidak sabarnya dengan anak-anak yang berusia tiga tahun untuk melihat gambar dirinya sesegera mungkin pada hasil foto”. Tiga tahun sejak sang anak mengajukan pertanyaan, Land berhasil menemukan polaroid. Berkat pertanyaan sederhana anaknya, Land kemudian menjadi orang paling dikagumi, dikenang, dan salah seorang paling kaya. Siapa Edwind Land?

Pria bernama lengkap Edwin Herbert Land (1909–1991) adalah seorang fisikawan yang dikeluarkan dari kuliahnya di Universitas Harvard karena membuat bahan yang selanjutnya disebut polaroid dan juga karena dia lebih cemerlang daripada para pengajarnya. Dengan kreativitas yang luar biasa dia berhasil mematenkan hasil penemuan-penemuannya melebihi hasil penemuan-penemuan siapa pun, kecuali Thomas Alfa Edison.

Kamera polaroid pertama diperkenalkan kepada masyarakat umum pada 1947, yang langsung disambut dengan antusias. Kamera ini mampu memproses fotografi dalam satu langkah (one-step photography system), sehingga dapat menghasilkan cetakan gambar dalam waktu hanya 60 detik untuk membuat objek gambar cokelat dan putih. Land tidak berhenti sampai di situ, selanjutnya ia berhasil memperbaikinya secara perlahan, yakni membuat gambar menjadi hitam dan putih, serta mempersingkat waktu pemrosesan menjadi 10 detik. Land dengan bangga mendemonstrasikan hasil temuannya dalam acara pertemuan Komunitas Optik Amerika (Optical Society of America) pada Februari 1947.

Sukses Land menemukan film polaroid, sebenarnya buah dari perjalanannya sejak kecil. Sewaktu kecil ia terkagum-kagum dengan fenomena polarisasi cahaya. Land bertekad untuk mempelajarinya lebih jauh dengan melakukan berbagai eksperimen selama di bangku kuliahnya. Menurutnya, pada cahaya normal medan-medan listrik dari foton-foton bergetar ke segala arah di sekitar arah perjalanan cahaya. Adapun pada cahaya, yang terpolarisasi kebanyakan foton-foton memiliki medan yang bergetar dalam satu arah tertentu. Foton merupakan kuantum energi elektromagnetik, misalnya cahaya, sinar x, dan sebagainya yang memiliki partikel dan reaksi gelombang. Sinar matahari dan cahaya lampu merupakan cahaya yang tidak terpolarisasi. Cahaya ini dapat terpolarisasi menuju arah tertentu jika melewati sebuah penyaring polarisasi atau polarizer.

Pada 1926, Land mulai bereksperimen dengan refleksi (pantulan) polarizer. Sebelumnya, sudah ada percobaan oleh William B. Herapath, tetapi percobaan tersebut selalu gagal. Selanjutnya Land mencoba merevisinya dengan menggunakan polarizer dari bahan lain yakni lembaran plastik yang dilapisi dengan film yang mengandung miliaran kristal seperti jarum kecil. Percobaannya sukses dan sempurna, ia pun mematenkan temuannya itu pada 1929. Land menamakan polarizer-nya sebagai polaroid. Gambar-gambar instan pertama hasil penemuannya terlihat aneh seperti yang ditunjukkan pada hasil jepretan Land. Gambar-gambar tersebut memiliki pinggiran yang bergelombang serta berwarna cokelat dan putih, ketika cetak warna mulai populer pada waktu itu. Akan tetapi, kegembiraan akan hasil gambar tersebut secara keseluruhan menutupi kekurangannya.

Pada 1937 Land bersama kelompok penelitiannya mendirikan sebuah perusahaan bernama Polaroid Corporation, dan Land menjadi pemimpin perusahaan sekaligus kepala riset. Perusahaan polaroid milik Land menjadi salah satu perusahaan yang paling sukses di Amerika Serikat. Selain, karena keberhasilan kamera instan, perusahaan tersebut juga membuat suku cadang senjata untuk keperluan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, serta membantu membuat pesawat mata-mata. Pada 1972, akhirnya Land berhasil meluncurkan gambar berwarna pertama yang dibuat secara instan.

Tidak semua ide Land dapat diterima baik oleh masyarakat. Film gambar instan termasuk yang gagal. Film-film tersebut membutuhkan proyektor dan berdurasi hanya tiga menit. Produk ini tidak dapat bersaing dengan video rumah tangga yang berdurasi satu jam pada sebuah televisi.

Eastman Kodak merupakan kalangan industri pertama yang tertarik dengan temuan Land. Kodak membeli lembaran polarizer untuk filter kamera mereka, selain untuk kamera, selama Perang Dunia II, produk Polaroid Cooperation dipakai untuk keperluan militer, seperti mengembangkan filter inframerah, google atau kacamata yang dapat menyesuaikan dalam kondisi gelap, dan teropong sasaran. Meski sekarang penggunaan polaroid sudah berkurang, tapi temuan Land tetap akan dikenang sebagai sesuatu yang istimewa dalam bidang fotografi.***

Anton Hartanto
Alumni UPI Bandung, editor buku di PT Grafindo Media Pratama (GMP), Bandung



Artikel Lain Yang Mungkin Anda Cari:



No comments:

Post a Comment